Hajat Huluwotan merupakan upacara adat tahunan yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat Gambung sebagai salah satu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah air yang telah diberikan kepada masyarakat Gambung pada khususnya. Hajat Huluwotan sendiri berarti: "Hajat disini berarti pesta/perayaan/peringatan, sementara huluwotan berarti mata air".
Hajat Huluwotan biasa diselenggarakan oleh masyarakat kampung Gambung
pada pertengahan bulan Rabiul Akhir Hijriyah pada setiap tahunnya.
Prosesi upacara adat Hajat Huluwotan diawali dengan arak-arakan warga
dari tempat pemukiman menuju ke mata air dengan membawa seekor kambing
hitam dan nasi kuning, dan selama perjalanan menuju mata air, rombongan
warga akan di iringi oleh kesenian "Angklung Buncis".
|
Warga membawa seekor kambing hitam yang akan disembelih di mata air |
|
Arak-arakan warga menuju mata air |
Sesampainya di Mata Air/Huluwotan, dilakukan do'a bersama dan
penyembelihan kambing hitam, yang selanjutnya dagingnya akan dibawa
kembali ke kampung untuk dimasak. Selepas penyembelihan kambing hitam,
dilakukan makan nasi kuning bersama.
|
Rombongan warga tiba di mata air |
|
Prosesi penyembelihan kambing hitam |
Sepulangnya dari mata air, rombongan warga tadi akan menuju ke dilapangan (alun-alun) kampung dimana disana para rombongan akan disambut dengan tari-tarian dan berbagai kesenian khas sunda seperti tari merak, jaipong, reog (dog-dog) karinding, kacapi suling dsb.
|
Tari Merak |
|
Kesenian Reog (Dog-dog) |
|
Kesenian Karinding |
|
Kesenian Calung |
Dan sebagai penutup dari Hajat Huluwotan, pada malam harinya warga akan disuguhkan dengan pementasan wayang golek yang biasanya mendatangkan dalang dari luar Gambung
|
Pagelaran Wayang Golek |
By: Send-B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar